Saturday 26 November 2016

BUSINESS PLAN KEWIRAUSAHAAN



2.      PENDAHULUAN

2.1    Sejarah  Berdirinya Usaha
Banyaknya keluhan dari pedagang daging ayam pasar ngaliyan dan pasar jerakah, karena stok daging ayam sangat terbatas dan juga kualitas ayam yang kurang baik, usaha Ayam Bohay Organik menyediakan daging ayam yang berkualitas tinggi tanpa adanya campuran obat-obatan atau suntikan untuk membantu pertumbuhan ayam pedaging yang kami sediakan. Kebutuhan mendatang daging ayam ini semakin hari akan semakin meningkat, karena daging ayam merupakan salah satu kebutuhan pokok yang bisa dikonsumsi semua kalangan. Dengan adanya usaha ini, harapanya agar kebutuhan pokok masyarakat terkait pangan akan bisa terpenuhi, baik untuk saat ini dan untuk kebutuhan mendatang.
2.2    Visi & Misi Usaha
Visi
Menjadi usaha yang berkembang di sektor peternakan yang profesional, tangguh, efisien, jujur dan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Misi
1.    Meningkatkan ketersediaan bahan pangan asal ternak untuk memenuhi kebutuhan dan kecukupan gizi masyarakat.
2.    Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat peternakan yang berperan aktif dalam kegiatan usaha yang bersifat agribisnis.
3.    Membangun sisitem kelembagaan usaha tani ternak yang tangguh dan mampu menjalin pola kemitraan guna pengembangan peternakan dalam pemasaran produk unggulan serta melestarikan komoditi dan populasi ternak daerah.
4.    Meningkatkan dan mengembangkan produk dalam negeri yang unggul dan berdaya saing tinggi untuk menghadapi pasar global.
5.    Menciptakan birokrasi yang profesional serta memiliki integritas moral yang tinggi.






3.      ASPEK PEMASARAN
3.1       Gambaran Umum Pasar ( STP )
            Segmen Pasar
            Dalam segmentas pasar ini, daging akan dipasarkan di pasar-pasar tradisional dan juga pasar-pasar swalayan.
            Target Pasar
sekelompok pembeli yang khususnya, membutuhkan daging ayam tersebut. Bisa dari yang mempunyai restoran, ataupun ibu-ibu rumah tangga untuk dikonsumsinya sendiri.
            Positioning
Dalam rangka memuaskan konsumen, Ayam Bohay Organik akan Mengedepankan kualitas daging, harga yang tidak terlalu mahal dan juga pelayanan yang baik.
3.2       Permintaan
·         Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
·         Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk
Tahun
Perkiraan Permintaan
(dalam Unit)
2017
1,49 % (4,5 Juta penduduk) = 2.250.000 ekor / tahun. (50% dari jumlah penduduk per tahun)
2018
1,49 % (4,5 Juta penduduk) = 2.250.000 ekor / tahun. (50% dari jumlah penduduk per tahun)
2019
1,49 % (4,5 Juta penduduk) = 2.250.000 ekor / tahun. (50% dari jumlah penduduk per tahun)

3.2.            Penawaran
·                     Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan
Pesaing
Kapasitas Produksi / Tahun
(dalam Unit)
Ayam Pedaging
91.250 ekor (250 ekor/hari)





·         Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi.
Tahun
Perkiraan Penawaran
(dalam Unit)
2017
2.250.000 ekor
2018
2.250.000 ekor
2019
2.250.000 ekor

3.3.            Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Tahun
Permintaan
(A)
Penawaran
(B)
Peluang
(C = A-B)
Rencana
Penjualan (D)
Pangsa Pasar
(E = Dx100% / C)
2017
2.250.000 ekor
91.250 ekor
2.158.750 ekor
182.500 ekor
0,08
2018
2.250.000 ekor
91.250 ekor
2.158.750 ekor
182.500 ekor
0,08
2019
2.250.000 ekor
91.250 ekor
2.158.750 ekor
182.500 ekor
0,08
3.4.            Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
3.4.1.      Product
            Masa pertumbuhan ayam pedaging “Ayam Bohay Organik” yang disediakan, tidak menggunakan suntikan vitamin atau campuran obat-obatan lainnya, melainkan dengan bahan-bahan makanan organik. Sehingga daging ayam “Ayam Bohay Organik”  mempunyai kualitas yang sangat baik.
3.4.2.      Price
            Harga untuk satuan ayam pedaging “Ayam Bohay Organik” selisih Rp. 2.000 dibawah harga pasaran. Untuk pembelian di atas 50 ekor akan dikenakan diskon sebesar 5%.
3.4.3.      Promotion
·         Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
-          Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.
-          Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio
·         Personal Selling
Mendatangi restoran-restoran ataupun rumah makan sederhana untuk menawarkan daging ayam yang akan dikonsumsi oleh pelanggan mereka. Selain itu hal ini juga bisa dilakukan dengan cara keliling perumahan dengan menggunakan mobil pick up yang akan ditawarkan ke ibu-ibu rumah tangga.
·         Public Relation
Dalam rangka meningkatkan nama baik perusahan, maka Ayam Bohay Organik mengadakan pelatihan atau seminar terkait dengan langkah-langkah memelihara ayam atau cara berternak ayam yang baik dan benar, sehingga menghasilkan bibit ayam yang berkualitas.
3.4.4.      Placement
Pendistribusian produk yang dilakukan oleh Ayam Bohay Organik yaitu dengan mengirimkan produk ke warung-warung ataupun rumah makan besar (restoran), dan mendatangi pedagang-pedagang ayam yang ada di setiap  pasar ataupun pabrik-pabrik pengolah daging dalam kemasan yang sudah menjadi langganan.
3.4.5.      People
Kriteria sumber daya manusia yang dibutuhkan ialah jujur, amanah, cekatan, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab dan profesional.
3.4.6.      Process
            Dengan proses penyeterilan kandang setiap satu minggu satu kali dan ayam yang sudah siap dikirimkan dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel di ayam.
3.4.7.      Physical Evidence
            Menggunakan tempat ayam yang bersih dan menarik.








           
4.         ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

4.1       Aspek Organisasi
·               Nama Perusahaan           : Ayam Bohay Organik
·               Pimpinan                        : Tatang Turhamun
·               Alamat Kantor               : Desa Podorejo RT 05 RW 05 Ngaliyan Semarang

·               Struktur Organisasi

·                     Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian

Jabatan

Uraian Tugas
(A)
Jumlah
(B)
Gaji / Bulan
(C)
Total
(BxC)
Pimpinan




1. Direksi

1
Rp. 3.000.000
Rp. 4.000.000
Staf




1. Sekretaris

1
Rp. 2.500.000
Rp. 2.500.000
2. Bag. Pemasaran

2
Rp.  1.500.000
Rp. 3.000.000
3. Bag. Produksi
4. Bag. Keuangan
5. Pegawai

1
1
10
Rp.  1.500.000
Rp.  1.500.000
Rp. 800.000
Rp. 1.500.000
Rp. 1.500.000
Rp. 8.000.000
Total Gaji / Bulan
Rp. 20.500.000

4.2.      Perijinan
            Perijinan untuk membuat usaha ternak ayam ini dengan meminta ijin ke warga sekitar Purwoyoso dan juga pihak RT 02 RW 09.  

4.3    Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).

KEGIATAN
JADWAL PELAKSANAAN
( Dalam Mingguan )
1
2
3
4
1. Survey Pasar


ü 

2. Menyusun Rencana Usaha



ü 
3. Perijinan
ü 



4. Survai tempat usaha

ü 


5. Survai Mesin / Peralatan

ü 


6. Pemasangan Sarana Penunjang



ü 
7. Mencari tempat kerja


ü 

8. Uji Coba Produksi

ü   


9. Operasional



ü 

4.4    Inventaris Kantor dan Supply Kantor
        
Inventaris / Perangkat Kerja
Merk
Jumlah unit
Harga
(Rp)
Jumlah harga (Rp)
Alat Penetas Telor
Tempat Makan
Tempat Minum

20
100
100
300.000
15.000
15.000
6.000.000
1.500.000
1.500.000
Total Inventaris Kantor
9.000.000

Jenis Biaya Supply Kantor
Total Biaya per Tahun (Rp)
White Board
Spidol
Pulpen
Kalkulator + Batu Batre
35.000
68.000
25.000
60.000
Total Supply Kantor
188.000

5.         ASPEK PRODUKSI
5.1.     Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A.    Dimensi Produk
Sifat daripada produk tersebut adalah dibutuhkan setiap saat, terlebih pada saat acara-acara tertentu yang menyediakan menu cathering, dan dibutuhkan setiap hari pada menu makanan di warung–warung maupun tempat makan besar (restoran), ciri-ciri produk tersebut bersih, gemuk dengan perawatan yang alami, dagingnya berkualitas, bentuknya tidak ada kecacatan pada fisik, ukuran berat ayam tersebut idealnya 2-3 Kg, fungsi produknya yaitu sehat untuk dikonsumsi semua usia, dan memenuhi kebutuhan yang diinginkan konsumen.
a)      Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
-       Manfaat inti (core benefit):
(1) Dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
(2) Menjaga keseimbangan kolestrol
(3) Memperkuat tulang dan menambah masa otot
(4) Mengandung zat besi
(5) Meningkatkan nafsu makan
(6) Meningkatkan metabolisme tubuh
(7) Sumber protein hewani

-       Manfaat dasar (basic benefit): Untuk memenuhi kebutuhan pangan konsumen
-       Manfaat yang diharapkan (expected benefit): Dapat memenuhi kebutuhan pangan dan membuat konsumen sehat dan puas karena ayam bohay organik tidak menggunakan campuran obat-obatan
-       Manfaat di atas harapan (augmented benefit): Dapat mengekspor dan impor dalam maupun  luar negeri
-       Manfaat potensial (potential benefit): Kotoran ayam bisa dibuat untuk kompos,bulunya untuk kerajinan,telur nya bisa di masak.
b)      Kegunaan/Fungsi Produk
-       Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:
§   Convenience goods,
Sebagai kebutuhan yang setiap hari pedagang yang setiap hari mengolah ayam seperti halnya rumah makan,restoran dan pabrik besar yang mengolah ayam
§  Specialty goods,
Ayam bohay ini tidak mengandung obat-obatan yang dipelihara secara higenis dan dagingnya membuat para kosumen sehat aman untuk dikonsumsi
§  Unsought goods,
Ayam bohay yang daging nya sangat bermanfaat bagi kesehatan badan para konsumen ,namun para konsumen tidak mengetahui manfaat dari daging ayam organik ini untuk badan para konsumen
-       Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business). Dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu:
·  Bahan baku dan suku cadang
Bekatul, dedak, dan jagung
·  Barang modal
Alat penetas telur, pemanas, tempat minum otomatis
·  Perlengkapan dan jasa bisnis
Spidol, kalkulator, bolpoin, buku.



5.2.      Proses Produksi
      Proses pemeliharaan
1.      Membersihkan kandang setiap 1 minggu 2 kali dan di semprot anti hama.
2.      Makanan dan minuman harus diperiksa setiap hari , juga harus diganti dengan yang baru, tempat makan dan minum juga harus dibersihkan.
3.      Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Yaitu tahap pembesaran dan tahap penggemukan
4.      Merawat anak ayam yang dimulai dari saat kedatangannya sampai dengan masa pertumbuhannya dapat menentukan berapa banyak jumlah anak ayam yang akan bertahan hidup dan hasil yang akan dicapai.
5.      Penyediaan tempat untuk makan dan minum yang luas agar tidak berdesakan , Kebutuhan ruang pakan ini meningkat sejalan dengan pertumbuhannya serta menyediakan air yang memadai
6.      Memberikan ventilasi pada kandang pada saat musim dingin
5.3.      Kapasitas Produksi

Tahun
Rencana produksi (dalam unit)
2017
182.500 ekor
2018
182.500 ekor
2019
182.500 ekor

5.4.     Tanah dan Bangunan
Untuk lokasi perternakan  Ayam bohay dekat dengan air dan listrik dan tidak terlalu dekat dengan lingkungan warga yang terdapat di Desa Podorejo RT 05 RW 05 Ngaliyan Semarang dengan Luas lokasi = 500 M2 .
5.5.     Pemasangan Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.



Jenis Biaya
Jumlah Biaya
1.      Pemasangan instalasi listrik
Rp. 350.000
2.      Pemasangan instalasi air (PAM)
Rp. 500.000
3.      Pemasangan instalasi telepon
Rp. 150.000
4.      Pemasangan instalasi internet
Rp. 250.000
5.      Dan lain-lain
Rp. 500.000
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang
Rp. 1.750.000

5.6.      Mesin dan Peralatan

Nama Mesin/Peralatan
Merk
Jumlah Unit
Harga
Jumlah Harga
1.         Keranjang ayam besar

40
150.000
6.000.000
2.         Pemanas

3
100.000
300.000
3.         Penetas Ayam

20
300.000
6.000.000
Total Pembelian Mesin/Peralatan



12.300.000

5.7.     Bahan Baku dan Bahan Pembantu
Nama Bahan Baku
Merk
Jumlah Unit
Harga
Jumlah Harga
Dedak

30 Kg
Rp. 2000
Rp. 60.000
Bekatul

30 Kg
Rp. 3000
Rp. 90.000
Jagung

20 Kg
RP.5000
Rp. 100.000
Jumlah



Rp. 250.000
Bahan Baku (ayam) akan selalu  ditingkatkan, dengam melalui suplier ayam akan dijual kepada konsumen dengan harga jual yang lebih rendah daripada harga yang ada dipasaran.
5.8.      Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)








Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan persyaratan kerja.

A.  Sistem Harian:
Jenis Kegiatan
Tarif/Upah per hari
Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah Hari Kerja/Tahun
Jumlah (Rp.)
1.                              Merawat ayam + telur
30.000
10
317 hari
Rp. 95.100.000
2.      Membersihkan kandang
35.000
5
1 minggu 2 kali = 96 hari
Rp. 16.800.000
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian



Rp. 111.900.000
Jenis Kegiatan
Tarif/Upah per hari
Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah Hari Kerja/Tahun
Jumlah (Rp.)

B.  Sistem Borongan
Jenis Kegiatan
Tarif/Unit
Jumlah Produksi/Tahun
Jumlah Harga Beli
1.   Diskon/50 ekor
30.000
182.500 ekor
Rp. 5.475.000.000
2.                                                                                



3.                                                                                



Total Upah Tenaga Produksi Sistem Borongan:


Rp. 5.475.000.000

5.9.     Biaya Umum Usaha/Pabrik
Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana), misalnya seba-gai berikut:

Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik
Jumlah Biaya/Tahun (Rp)
1.        Pemeliharaan mesin dan peralatan
100.000
2.        Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb.
0
3.        Rekening listrik, air, telepon.
1.200.000
4.        Pemeliharaan bangunan
300.000
Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:
1.600.000

6.         ASPEK KEUANGAN
6.1.     Strategi Sumber Pendanaan Usaha
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.
Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.





 6.2.     Proyeksi Keuangan

A.       Sumber Pendanaan
Uraian
Persentase (%)
Jumlah
(a)
(b)
(c = a + b)
1. Modal Sendiri
1.000.000
1.000.000
2.000.000
2. Pinjaman
500.000
500.000
1.000.000
Jumlah (1+2)
1.500.000
1.500.000
3.000.000
B.       Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Uraian
Banyaknya
Harga/Unit
Jumlah
(1)
(2)
(3 = 1 x 2)
a. Tanah
1
10.000.000
10.000.000
b. Bangunan
1
5.000.000
5.000.000
c. Mesin/Peralatan
20
300.000
6.000.000
d. Peralatan Kantor

188.000
188.000
e. Alat angkut
1
90.000.000
90.000.000
f. Infrastruktur
0
0
0
g. Biaya pra operasi
1
9.000.000
9.000.000
Jumlah
24
Rp. 115.488.000
Rp. 121.188.000

C.       Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Uraian
Banyaknya
Harga/Unit
Jumlah
(1)
(2)
(3 = 1 x 2) (Rp)
a. Bahan Baku
80 pasang ayam = 160 ekor
45.000
7.200.000
b. Persediaan Bahan
-
-
-
c. Produk dalam proses
-
-
-
d. Piutang
-
-
-
e. Uang Kas
-
-
-
Jumlah


7.200.000


D.       Analisa Biaya Tetap
Uraian
Banyaknya
Harga/Unit
Jumlah
(1)
(3)
(3 = 1 x 2)
a. Gaji
-
20.500.000
20.500.000
b. Penyusutan
-
-

c. Bunga Pinjaman
-
-

d. Biaya Pemasaran
-
-
7.000.000
e. Biaya Lainnya
-
-

Jumlah


27.500.000
E.        Analisa Biaya Tidak Tetap
Uraian
Banyaknya
Harga/Unit
Jumlah
(1)
(2)
(3 = 1 x 2)
a. Upah
-
-
-
b. Biaya Bahan
-
-
7.300.000
Jumlah


7.300.000
F.        Proyeksi Aliran Kas Usaha
Uraian
Tahun
1
2
3
4
5
a. Sumber dana (in flow)
14.600.000.000
14.600.000.000
14.600.000.000
14.600.000.000
14.600.000.000
b. Penggunaan dana (out flow)
202.938.500 (belum ditambah yg diatas)
22.288.000
22.288.000
22.288.000
22.288.000
c. Arus kas bersih (net flow = a – b)
6.213.524.000
6.365.212.000
6.365.212.000
6.365.212.000
6.365.212.000
d. Keadaan kas awal
3.000.000
6.216.524.000
12.581.736.000
18.946.948.000
25.312.160.000
e. Keadaan kas akhir
6.216.524.000
12.581.736.000
18.946.948.000
25.312.160.000
31.677.372.000

 6.3.     Analisa Kelayakan Usaha
Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :
A.   Metode Non-Discounted Cash Flow
Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:

          Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation

Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:
·      Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.
·      Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

B.    Metode Discounted Cash Flow
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang.
1.    Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:

NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:

+ Σ
 

Σ
 
               C                               – C
NPV =          -----------                    -----------
            (1 + i)n                       (1 + i)n 
di mana:     i      = bunga tiap periode
                                      N    =  periode (tahun, bulan)
                                      - C  =  modal (capital)
                                      C     =  hasil bersih (proceed)
Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:
1).   Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).
2).   Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang dipakai.
3).   Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.

Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.
2.    Profitability Index (PI)
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:
      PV of Benefit
Profitability Index = ---------------------------
  PV of Capital Cost
Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu sebagai berikut:
-Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
-Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
-Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP
3.    Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.

|
 
Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan sebagai:

|
 

|
 
            NPV1
 IRR = i1 + (i2 – i1) x     ----------------------- x 100%
     (NPV1 – NPV2)
di mana:     NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)
                        NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)

6.4.      Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.
1.    Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
-  Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.
-  Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
-  Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
                                                        Biaya Tetap
                        BEP  =  ---------------------------------------------  x  100%
                                       Hasil Penjualan – Biaya Variabel
atau dapat juga dituliskan sebagai:
                                                   Biaya Tetap

|
 

|
 
                        BEP  =  --------------------------------------
                                                     Biaya Variabel
                                        1  –     -----------------------
                                                    Hasil Penjualan

2.    Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:


|
 

|
 
              Biaya Variabel
Rasio kontribusi margin  =  1  –    ------------------------
 Hasil Penjualan
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
             Biaya Tetap + Laba

|
 

|
 
Minimal Penjualan  =  -----------------------------------
                 Biaya Variabel
     1  –   -------------------------
    Hasil Penjualan


Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :
  1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
  2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
  3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan.  Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.
  4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor.
  5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.
Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis yang akan dijalankan.



1 comment:

  1. itu dapet 1,49% pada proyeksi permintaan gimana ya?

    ReplyDelete