2. PENDAHULUAN
2.1 Sejarah
Berdirinya Usaha
Banyaknya keluhan
dari pedagang daging ayam pasar ngaliyan dan pasar jerakah, karena stok daging ayam
sangat terbatas dan juga kualitas ayam yang kurang baik, usaha Ayam Bohay
Organik menyediakan daging ayam yang berkualitas tinggi tanpa adanya campuran
obat-obatan atau suntikan untuk membantu pertumbuhan ayam pedaging yang kami
sediakan. Kebutuhan mendatang daging ayam ini semakin hari akan semakin
meningkat, karena daging ayam merupakan salah satu kebutuhan pokok yang bisa
dikonsumsi semua kalangan. Dengan adanya usaha ini, harapanya agar kebutuhan
pokok masyarakat terkait pangan akan bisa terpenuhi, baik untuk saat ini dan
untuk kebutuhan mendatang.
2.2 Visi & Misi Usaha
Visi
Menjadi usaha yang berkembang di sektor peternakan yang
profesional, tangguh, efisien, jujur dan berusaha semaksimal mungkin untuk
memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Misi
1. Meningkatkan
ketersediaan bahan pangan asal ternak untuk memenuhi kebutuhan dan kecukupan
gizi masyarakat.
2. Meningkatkan
kualitas sumber daya masyarakat peternakan yang berperan aktif dalam kegiatan
usaha yang bersifat agribisnis.
3. Membangun
sisitem kelembagaan usaha tani ternak yang tangguh dan mampu menjalin pola
kemitraan guna pengembangan peternakan dalam pemasaran produk unggulan serta
melestarikan komoditi dan populasi ternak daerah.
4. Meningkatkan
dan mengembangkan produk dalam negeri yang unggul dan berdaya saing tinggi
untuk menghadapi pasar global.
5. Menciptakan
birokrasi yang profesional serta memiliki integritas moral yang tinggi.
3. ASPEK PEMASARAN
3.1 Gambaran
Umum Pasar ( STP )
Segmen
Pasar
Dalam
segmentas pasar ini, daging akan dipasarkan di pasar-pasar tradisional dan juga
pasar-pasar swalayan.
Target Pasar
sekelompok pembeli yang khususnya, membutuhkan daging ayam tersebut. Bisa
dari yang mempunyai restoran, ataupun ibu-ibu rumah tangga untuk dikonsumsinya
sendiri.
Positioning
Dalam rangka memuaskan konsumen, Ayam Bohay Organik akan
Mengedepankan kualitas daging, harga yang tidak terlalu mahal dan juga
pelayanan yang baik.
3.2 Permintaan
·
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen
terhadap produk.
·
Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa
periode / tahun mendatang seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah
penduduk
Tahun
|
Perkiraan Permintaan
(dalam Unit)
|
2017
|
1,49 % (4,5 Juta penduduk) = 2.250.000 ekor /
tahun. (50% dari jumlah penduduk per tahun)
|
2018
|
1,49 % (4,5 Juta penduduk) = 2.250.000 ekor /
tahun. (50% dari jumlah penduduk per tahun)
|
2019
|
1,49 % (4,5 Juta penduduk) = 2.250.000 ekor /
tahun. (50% dari jumlah penduduk per tahun)
|
3.2.
Penawaran
·
Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan
Pesaing
|
Kapasitas Produksi / Tahun
(dalam Unit)
|
Ayam Pedaging
|
91.250 ekor (250 ekor/hari)
|
·
Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun
mendatang. Proyeksi penawaran
disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan
ekonomi.
Tahun
|
Perkiraan Penawaran
(dalam Unit)
|
2017
|
2.250.000 ekor
|
2018
|
2.250.000 ekor
|
2019
|
2.250.000 ekor
|
3.3.
Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Tahun
|
Permintaan
(A)
|
Penawaran
(B)
|
Peluang
(C = A-B)
|
Rencana
Penjualan (D)
|
Pangsa Pasar
(E = Dx100% / C)
|
2017
|
2.250.000 ekor
|
91.250 ekor
|
2.158.750 ekor
|
182.500 ekor
|
0,08
|
2018
|
2.250.000 ekor
|
91.250 ekor
|
2.158.750 ekor
|
182.500 ekor
|
0,08
|
2019
|
2.250.000 ekor
|
91.250 ekor
|
2.158.750 ekor
|
182.500 ekor
|
0,08
|
3.4.
Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
3.4.1. Product
Masa pertumbuhan ayam
pedaging “Ayam Bohay Organik” yang disediakan, tidak menggunakan suntikan
vitamin atau campuran obat-obatan lainnya, melainkan dengan bahan-bahan makanan
organik. Sehingga daging ayam “Ayam Bohay Organik” mempunyai kualitas yang sangat baik.
3.4.2. Price
Harga untuk satuan ayam
pedaging “Ayam Bohay Organik” selisih Rp. 2.000 dibawah harga pasaran. Untuk
pembelian di atas 50 ekor akan dikenakan diskon sebesar 5%.
3.4.3. Promotion
·
Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan
melalui media berikut :
-
Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan
majalah/koran.
-
Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio
·
Personal Selling
Mendatangi
restoran-restoran ataupun rumah makan sederhana untuk menawarkan daging ayam
yang akan dikonsumsi oleh pelanggan mereka. Selain itu hal ini juga bisa
dilakukan dengan cara keliling perumahan dengan menggunakan mobil pick up yang
akan ditawarkan ke ibu-ibu rumah tangga.
·
Public Relation
Dalam rangka
meningkatkan nama baik perusahan, maka Ayam Bohay Organik mengadakan pelatihan
atau seminar terkait dengan langkah-langkah memelihara ayam atau cara berternak
ayam yang baik dan benar, sehingga menghasilkan bibit ayam yang berkualitas.
3.4.4. Placement
Pendistribusian
produk yang dilakukan oleh Ayam Bohay Organik yaitu dengan mengirimkan produk
ke warung-warung ataupun rumah makan besar (restoran), dan mendatangi
pedagang-pedagang ayam yang ada di setiap
pasar ataupun pabrik-pabrik pengolah daging dalam kemasan yang sudah
menjadi langganan.
3.4.5. People
Kriteria sumber
daya manusia yang dibutuhkan ialah jujur, amanah, cekatan, disiplin, percaya
diri, bertanggung jawab dan profesional.
3.4.6. Process
Dengan proses penyeterilan
kandang setiap satu minggu satu kali dan ayam yang sudah siap dikirimkan
dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel di ayam.
3.4.7. Physical Evidence
Menggunakan tempat ayam
yang bersih dan menarik.
4. ASPEK
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
4.1 Aspek
Organisasi
·
Nama Perusahaan : Ayam Bohay
Organik
·
Pimpinan : Tatang
Turhamun
·
Alamat Kantor : Desa
Podorejo RT 05 RW 05 Ngaliyan Semarang
·
Struktur Organisasi
·
Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan
|
Uraian Tugas
(A)
|
Jumlah
(B)
|
Gaji / Bulan
(C)
|
Total
(BxC)
|
Pimpinan
|
||||
1. Direksi
|
1
|
Rp. 3.000.000
|
Rp. 4.000.000
|
|
Staf
|
||||
1. Sekretaris
|
1
|
Rp. 2.500.000
|
Rp. 2.500.000
|
|
2. Bag. Pemasaran
|
2
|
Rp. 1.500.000
|
Rp. 3.000.000
|
|
3. Bag. Produksi
4. Bag. Keuangan
5. Pegawai
|
1
1
10
|
Rp. 1.500.000
Rp. 1.500.000
Rp. 800.000
|
Rp. 1.500.000
Rp. 1.500.000
Rp. 8.000.000
|
|
Total Gaji / Bulan
|
Rp. 20.500.000
|
4.2. Perijinan
Perijinan untuk membuat usaha ternak
ayam ini dengan meminta ijin ke warga sekitar Purwoyoso dan juga pihak RT 02 RW
09.
4.3 Kegiatan
Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan
sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur
berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).
KEGIATAN
|
JADWAL PELAKSANAAN
( Dalam Mingguan )
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
1. Survey Pasar
|
ü
|
|||
2. Menyusun Rencana Usaha
|
ü
|
|||
3. Perijinan
|
ü
|
|||
4. Survai tempat usaha
|
ü
|
|||
5. Survai Mesin / Peralatan
|
ü
|
|||
6. Pemasangan Sarana Penunjang
|
ü
|
|||
7. Mencari tempat kerja
|
ü
|
|||
8. Uji Coba Produksi
|
ü
|
|||
9. Operasional
|
ü
|
4.4 Inventaris
Kantor dan Supply Kantor
Inventaris / Perangkat Kerja
|
Merk
|
Jumlah unit
|
Harga
(Rp)
|
Jumlah harga (Rp)
|
Alat Penetas Telor
Tempat Makan
Tempat Minum
|
20
100
100
|
300.000
15.000
15.000
|
6.000.000
1.500.000
1.500.000
|
|
Total Inventaris Kantor
|
9.000.000
|
Jenis Biaya Supply Kantor
|
Total Biaya per Tahun (Rp)
|
White Board
Spidol
Pulpen
Kalkulator + Batu Batre
|
35.000
68.000
25.000
60.000
|
Total Supply Kantor
|
188.000
|
5. ASPEK
PRODUKSI
5.1. Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk
(output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Sifat
daripada produk tersebut adalah dibutuhkan setiap saat, terlebih pada saat
acara-acara tertentu yang menyediakan menu cathering, dan dibutuhkan setiap
hari pada menu makanan di warung–warung maupun tempat makan besar (restoran),
ciri-ciri produk tersebut bersih, gemuk dengan perawatan yang alami, dagingnya
berkualitas, bentuknya tidak ada kecacatan pada fisik, ukuran berat ayam
tersebut idealnya 2-3 Kg, fungsi produknya yaitu sehat untuk dikonsumsi semua
usia, dan memenuhi kebutuhan yang diinginkan konsumen.
a) Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang
dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
- Manfaat inti (core benefit):
(1) Dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
(2) Menjaga keseimbangan kolestrol
(3) Memperkuat tulang dan menambah masa otot
(4) Mengandung zat besi
(5) Meningkatkan nafsu makan
(6) Meningkatkan metabolisme tubuh
(7) Sumber protein hewani
- Manfaat dasar (basic benefit): Untuk memenuhi kebutuhan pangan konsumen
-
Manfaat yang diharapkan (expected
benefit): Dapat memenuhi kebutuhan pangan dan membuat konsumen
sehat dan puas karena ayam bohay organik tidak menggunakan campuran obat-obatan
-
Manfaat di atas harapan (augmented
benefit): Dapat mengekspor dan impor dalam maupun luar negeri
-
Manfaat potensial (potential
benefit): Kotoran ayam bisa dibuat untuk kompos,bulunya untuk
kerajinan,telur nya bisa di masak.
b) Kegunaan/Fungsi Produk
- Produk konsumsi, yaitu
produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:
§ Convenience goods,
Sebagai kebutuhan yang setiap hari pedagang yang setiap hari mengolah
ayam seperti halnya rumah makan,restoran dan pabrik besar yang mengolah ayam
§ Specialty goods,
Ayam bohay ini tidak mengandung obat-obatan yang dipelihara secara higenis
dan dagingnya membuat para kosumen sehat aman untuk dikonsumsi
§ Unsought goods,
Ayam bohay yang daging nya sangat bermanfaat bagi kesehatan badan para
konsumen ,namun para konsumen tidak mengetahui manfaat dari daging ayam organik
ini untuk badan para konsumen
- Produk industri, yaitu
produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha produksi lainnya. Biasa dikenal
dalam B to B (business to business).
Dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu:
· Bahan baku dan suku cadang
Bekatul,
dedak, dan jagung
· Barang modal
Alat penetas
telur, pemanas, tempat minum otomatis
· Perlengkapan dan jasa bisnis
Spidol,
kalkulator, bolpoin, buku.
5.2. Proses Produksi
Proses pemeliharaan
1. Membersihkan kandang setiap 1
minggu 2 kali dan di semprot anti hama.
2. Makanan dan minuman harus diperiksa setiap hari , juga harus diganti dengan yang baru,
tempat makan dan minum juga harus dibersihkan.
3.
Pakan yang
diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, jenis
pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2
(dua) tahap. Yaitu tahap pembesaran dan tahap penggemukan
4.
Merawat anak
ayam yang dimulai dari saat kedatangannya sampai dengan masa pertumbuhannya
dapat menentukan berapa banyak jumlah anak ayam yang akan bertahan hidup dan
hasil yang akan dicapai.
5.
Penyediaan
tempat untuk makan dan minum yang luas agar tidak berdesakan , Kebutuhan
ruang pakan ini meningkat sejalan dengan pertumbuhannya
serta menyediakan air yang memadai
6. Memberikan ventilasi pada kandang pada saat musim dingin
5.3.
Kapasitas Produksi
Tahun
|
Rencana produksi (dalam unit)
|
2017
|
182.500 ekor
|
2018
|
182.500 ekor
|
2019
|
182.500 ekor
|
5.4.
Tanah dan Bangunan
Untuk lokasi
perternakan Ayam bohay dekat dengan air
dan listrik dan tidak terlalu dekat dengan lingkungan warga yang terdapat di Desa
Podorejo RT 05 RW 05 Ngaliyan Semarang dengan Luas lokasi = 500 M2 .
5.5.
Pemasangan Sarana Penunjang
Instalasi sarana
penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out)
yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini
meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
Jenis Biaya
|
Jumlah Biaya
|
1. Pemasangan
instalasi listrik
|
Rp. 350.000
|
2. Pemasangan
instalasi air (PAM)
|
Rp. 500.000
|
3. Pemasangan
instalasi telepon
|
Rp. 150.000
|
4. Pemasangan
instalasi internet
|
Rp. 250.000
|
5. Dan lain-lain
|
Rp. 500.000
|
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang
|
Rp. 1.750.000
|
5.6. Mesin dan Peralatan
Nama Mesin/Peralatan
|
Merk
|
Jumlah Unit
|
Harga
|
Jumlah Harga
|
1.
Keranjang ayam besar
|
40
|
150.000
|
6.000.000
|
|
2.
Pemanas
|
3
|
100.000
|
300.000
|
|
3.
Penetas Ayam
|
20
|
300.000
|
6.000.000
|
|
Total Pembelian Mesin/Peralatan
|
12.300.000
|
5.7. Bahan Baku dan Bahan Pembantu
Nama Bahan
Baku
|
Merk
|
Jumlah
Unit
|
Harga
|
Jumlah
Harga
|
Dedak
|
30 Kg
|
Rp. 2000
|
Rp. 60.000
|
|
Bekatul
|
30 Kg
|
Rp. 3000
|
Rp. 90.000
|
|
Jagung
|
20 Kg
|
RP.5000
|
Rp. 100.000
|
|
Jumlah
|
Rp. 250.000
|
Bahan Baku
(ayam) akan selalu ditingkatkan, dengam
melalui suplier ayam akan dijual kepada konsumen dengan harga jual yang lebih
rendah daripada harga yang ada dipasaran.
5.8. Tenaga
Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
Perencanaan
tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai
kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan persyaratan kerja.
A. Sistem Harian:
Jenis Kegiatan
|
Tarif/Upah per hari
|
Jumlah Tenaga Kerja
|
Jumlah Hari Kerja/Tahun
|
Jumlah (Rp.)
|
1.
Merawat ayam + telur
|
30.000
|
10
|
317 hari
|
Rp. 95.100.000
|
2. Membersihkan kandang
|
35.000
|
5
|
1 minggu 2 kali = 96 hari
|
Rp. 16.800.000
|
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian
|
Rp. 111.900.000
|
|||
Jenis Kegiatan
|
Tarif/Upah per hari
|
Jumlah Tenaga Kerja
|
Jumlah Hari Kerja/Tahun
|
Jumlah (Rp.)
|
B. Sistem Borongan
Jenis Kegiatan
|
Tarif/Unit
|
Jumlah Produksi/Tahun
|
Jumlah Harga Beli
|
1. Diskon/50 ekor
|
30.000
|
182.500 ekor
|
Rp. 5.475.000.000
|
2.
|
|||
3.
|
|||
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Borongan:
|
Rp. 5.475.000.000
|
5.9.
Biaya Umum Usaha/Pabrik
Sebagai komponen biaya modal
kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan
prasarana), misalnya seba-gai berikut:
Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik
|
Jumlah Biaya/Tahun (Rp)
|
1.
Pemeliharaan mesin dan peralatan
|
100.000
|
2.
Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb.
|
0
|
3.
Rekening listrik, air, telepon.
|
1.200.000
|
4.
Pemeliharaan bangunan
|
300.000
|
Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:
|
1.600.000
|
6. ASPEK KEUANGAN
6.1.
Strategi Sumber Pendanaan Usaha
Lembaga keuangan
mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam
Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang
Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27
Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina
BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.
Sumber pendanaan dari Program
Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN
termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun
sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya
pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para
pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan Program
Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di
dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan
ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat
golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan
perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman
lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.
6.2. Proyeksi
Keuangan
A. Sumber Pendanaan
Uraian
|
Persentase (%)
|
Jumlah
|
|
(a)
|
(b)
|
(c = a + b)
|
|
1. Modal Sendiri
|
1.000.000
|
1.000.000
|
2.000.000
|
2. Pinjaman
|
500.000
|
500.000
|
1.000.000
|
Jumlah (1+2)
|
1.500.000
|
1.500.000
|
3.000.000
|
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal
Investasi
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(2)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. Tanah
|
1
|
10.000.000
|
10.000.000
|
b. Bangunan
|
1
|
5.000.000
|
5.000.000
|
c. Mesin/Peralatan
|
20
|
300.000
|
6.000.000
|
d. Peralatan Kantor
|
188.000
|
188.000
|
|
e. Alat angkut
|
1
|
90.000.000
|
90.000.000
|
f. Infrastruktur
|
0
|
0
|
0
|
g. Biaya pra operasi
|
1
|
9.000.000
|
9.000.000
|
Jumlah
|
24
|
Rp. 115.488.000
|
Rp. 121.188.000
|
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal
Kerja
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(2)
|
(3 = 1 x 2)
(Rp)
|
|
a. Bahan Baku
|
80 pasang ayam = 160 ekor
|
45.000
|
7.200.000
|
b. Persediaan Bahan
|
-
|
-
|
-
|
c. Produk dalam proses
|
-
|
-
|
-
|
d. Piutang
|
-
|
-
|
-
|
e. Uang Kas
|
-
|
-
|
-
|
Jumlah
|
7.200.000
|
D. Analisa Biaya Tetap
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(3)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. Gaji
|
-
|
20.500.000
|
20.500.000
|
b. Penyusutan
|
-
|
-
|
|
c. Bunga Pinjaman
|
-
|
-
|
|
d. Biaya Pemasaran
|
-
|
-
|
7.000.000
|
e. Biaya Lainnya
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
27.500.000
|
E.
Analisa Biaya Tidak Tetap
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(2)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. Upah
|
-
|
-
|
-
|
b. Biaya Bahan
|
-
|
-
|
7.300.000
|
Jumlah
|
7.300.000
|
F.
Proyeksi Aliran Kas Usaha
Uraian
|
Tahun
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
a. Sumber dana (in flow)
|
14.600.000.000
|
14.600.000.000
|
14.600.000.000
|
14.600.000.000
|
14.600.000.000
|
b. Penggunaan dana (out flow)
|
202.938.500 (belum ditambah yg diatas)
|
22.288.000
|
22.288.000
|
22.288.000
|
22.288.000
|
c. Arus kas bersih (net flow = a – b)
|
6.213.524.000
|
6.365.212.000
|
6.365.212.000
|
6.365.212.000
|
6.365.212.000
|
d. Keadaan kas awal
|
3.000.000
|
6.216.524.000
|
12.581.736.000
|
18.946.948.000
|
25.312.160.000
|
e. Keadaan kas akhir
|
6.216.524.000
|
12.581.736.000
|
18.946.948.000
|
25.312.160.000
|
31.677.372.000
|
6.3. Analisa
Kelayakan Usaha
Analisis investasi
digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari investasi
yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini sangat
penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan
dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan
diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang
mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode
analisa yang dapat dipergunakan adalah :
A. Metode
Non-Discounted Cash Flow
Non-Discounted Cash Flow
adalah metode pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal
tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back
Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:
Total Investasi
Pay Back Period = ---------------------------------------
x 1 tahun
Net Income +
Depreciation
Metode PBP merupakan alat ukur yang
sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal
bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan
alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang
telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan
utama dari metode PBP ini adalah:
· Tidak dapat menganalisa
penghasilan usaha setelah modal kembali.
· Tidak mempertimbangkan nilai
waktu uang
B. Metode
Discounted Cash Flow
Discounted Cash Flow adalah metode
pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal
pada masa yang akan datang.
1. Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih
antara investasi sekarang dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang
diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:
NPV = PV of Benefit – PV of Capital
Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:
|
|
C – C
NPV = ----------- -----------
(1 + i)n (1 + i)n
di mana: i =
bunga tiap periode
N = periode (tahun, bulan)
-
C = modal
(capital)
C = hasil
bersih (proceed)
Kriteria yang dipergunakan dalam
penilaian NPV adalah sbb:
1).
Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi
(return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau
dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).
2).
Jika NPV = – (negatif), maka investasi
tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang dipakai.
3). Jika NPV = + (positif), maka investasi
tersebut mengun-tungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang
dipakai.
Kelemahan utama dari metode NPV ini
adalah bahwa ia tidak menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan
jumlah investasi yang berbeda.
2. Profitability Index (PI)
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya
menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam
NPV adalah nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI
adalah sebagai berikut:
PV of Benefit
Profitability Index
= ---------------------------
PV of Capital Cost
Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI
juga mirip dengan NPV, yaitu sebagai berikut:
-Jika PI > 1, maka
investasi dikatakan layak
-Jika PI < 1, maka investasi
dikatakan tidak layak
-Jika PI = 1, maka investasi
dikatakan BEP
3. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return
didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan
hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai
sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang
sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.
|
Perhitungan IRR secara
manual cukup kompleks, karena harus menggunakan beberapa kali simulasi atau
melakukan pola try and error. Namun
demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR
dapat dirumuskan sebagai:
|
|
NPV1
IRR = i1 + (i2 – i1)
x ----------------------- x 100%
(NPV1 – NPV2)
di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1
> 0)
NPV2 harus di
bawah 0 (NPV2 < 0)
6.4. Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan
ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan) dengan menyesuaikan
atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan
mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus
selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.
1. Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau
titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya,
keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan
isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di
mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun
kerugian.
Dalam analisa BEP,
faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
- Biaya semi variabel, yaitu
biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume penjualan atau
produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan
pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya
variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya
yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan
atau produksi.
- Biaya tetap, adalah biaya
yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai
berikut:
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel
atau dapat juga dituliskan sebagai:
Biaya Tetap
|
|
BEP
=
--------------------------------------
Biaya Variabel
1
– -----------------------
Hasil Penjualan
2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil
penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin
ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang
pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara
biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari
rumusan berikut:
|
|
Biaya Variabel
Rasio kontribusi margin =
1 – ------------------------
Hasil Penjualan
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan
yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Biaya Tetap + Laba
|
|
Minimal Penjualan =
-----------------------------------
Biaya Variabel
1
– -------------------------
Hasil Penjualan
Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para
investor maupun para kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :
- Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi
lengkap, artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh
evaluator baik dari piahk investor maupun kreditor untuk melakukan
pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk
lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana
bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
- Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan
kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang
mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada
mereka.
- Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat,
nomor telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan.
Hal tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan
komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban
balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus
dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi
kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang
diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.
- Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary) yang dapat
disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan mengenai keadaan
usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang
dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan
perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang
dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor.
- Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.
Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko
utama dari suatu bisnis yang akan dijalankan.
itu dapet 1,49% pada proyeksi permintaan gimana ya?
ReplyDelete