PROBLEM SOLVING
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Etika Profesi
Dosen Pengampu: Ibu Ida Roza
DisusunOleh
:
Tatang Turhamun (1405015198)
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI WALISONGO SEMARANG
2016/ 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah merupakan kesenjangan
antara harapan dengan kenyataan. Atau dapat dikatan sebagai suatu kesenjangan
yang terjadi antara kondisi ideal yang didambakan dengan kenyataan yang tengah
dijalani. Masalah akan muncul bila mana keinginan suatu indvidu tidak mampu ia
penuhi karna berbagai kondisi dan keterbatasan yang ia miliki. Maslah terus
bermunculan dalam kegiatan sehari-hari masyarakat, tentu dalam hal ini sangat
riskan apabila maslah terus bermunculan. Dengan demikian setiap maslah tentu
harus ada penyelesaiannya, agar masalah-masalah yang ada bisa terus berkurang.
Dalam hal ini tentunya harus
ada penyelesaian suatu masalah atau yang biasa disebut dengan Problem
Solving. Problem Solving merupakan suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh
penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat dengan
segera. Tentunya proses Prblem Solving ini sangat dibutuhkan dalam kegiatan
sehari-hari masyarakat, karena dengan adanya proses pemecahan masalah yang baik
atau terstruktur, masalah akan lebih mudah dipecahkan, sehingga
kegiatan-kegiatan yang dijalankan akan lebih berjalan dengan lancar.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
Pengertian Masalah dan Pemecahan Masalah?
2.
Apa
Saja lAngkah-langkah Utuk Memecahkan Masalah?
3.
Apa
yang Dimaksud Membuat Alternatif Solusi?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Masalah dan Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Masalah merupakan kesenjangan
antara harapan dengan kenyataan. Atau dapat dikatan sebagai suatu kesenjangan
yang terjadi antara kondisi ideal yang didambakan dengan kenyataan yang tengah
dijalani. Masalah akan muncul bila mana keinginan suatu indvidu tidak mampu ia
penuhi karna berbagai kondisi dan keterbatasan yang ia miliki. Dalam hal ini
bisa di ambil bahwasanya masalah merupakan hubungan antara dua pihak atau lebih
(individu atau kelompok) yang memiliki, atau mereka menganggap memiliki tujuan
yang bertentangan.[1]
Problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam
menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat,
sehingga dapat di ambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994: 151).[2]
Dalam arti lain Problem Solving juga dapat diartikan sebagai suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh
penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat dengan
segera (Saad & Ghani, 2008:120).[3]
Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan
sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu
dengan yang lain. suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir,
dan banyak masalah memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-orang atau
kelompok. Sebaliknya menghasilkan sesuatu (gagasan) yang baru bagi seseorang,
menciptakan sesuatu itu mencakup problem solving.
Selanjutnya problem solving merupakan taraf yang harus dipecahkan dengan
cara memahami sejumlah pengetahuan dan ketrampilan kerja dan merupakan hasil
yang dicapai individu setelah individu yang bersangkutan mengalami suatu proses
belajar, problem solving yang diajarkan suatu pengetahuan tertentu.[4]
Problem Solving atau pemecahan masalah mempunyai empat dimensi, yaitu:
1. Apakah masalah itu benar-benar suatu masalah
2. Pemecahan masalah harus sistematis dan konsisten
3. Mempunyai beberapa alternatif solusi
4. Mempunyai keyakinan dan kesadaran
B. Langkah-langkah Problem Solving
Dalam Problem Solving terdiri dari tiga langkah cara untuk menyelesaikan
suatu permasalahan. Diantaranya sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi Masalah Secara Tepat
Secara konseptual suatu masalah didefinisikan
sebagai kesenjangan atau gap antara nerja actual dan target kinerja
yang diharapkan. berdasarkan konsep seorang problem solver yang professional
harus terlebih dahulu nanpu mengetahui berapa atau pada tingkat mana kinerja
actual saat ini, dan berapa atau tingkat mana kinerja serta kita harus mampu
mendefinisikan secara tegas apa masalah utama kita kemudian menetapkan pada
tingkat mana kinerja actual kita sekarang dan kapan waktu pencapain target
kinerja itu.
b. Menentukan Sumber dan Akar Penyebab dari Masalah
Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kita berhasil menemukan
sumber-sumber dan akar-akar dari maslah itu, kenudian mengambil tindakan untuk
menghilangkan maslah-maslah tersebut.
c. Solusi Maslaah Secara Efektif dan Efisien
Adapun langkah-langkah solusi masalah yang efektif dan efisien yaitu:
1) Mendefinisikan secara tertulis
2) Membangun diagram sebab akibat yang dimodifikasi untuk mendefinisikan:
a. Akar penyebab masalah itu.
b. Penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan.
3) Setiap akar penyebab dari masalah dimasukan kedalam diagram sebab akibat.
Sedangkan penyebab yang tidak dapat diperkirakan di daftarkan pada sebab akibat
itu secara tersendiri.
4) Mendefiniskan tindakan atau solusi yanag efektif melalui memperhatikan dan
mempertimbangkan:
a. Pencegahan terulang atau muncul kembali penyebab-penyebab itu.
b. Tindakan yang diambil harus ada dibawah pengendalian kita.
c. Memenuhi tujuan dan target kinerja yang ditetapkan.
5) Menerapkan atau melakukan implementasi atau tindakan-tindakan yang di
ajukan.
C. Membuat Alternatif Solusi
Alternatif solusi merupakan pilihan yang terdiri dari beberapa rumusan yang
dapat dijadikan sebuah solusi bagi permasalahan yang tengah dihadapi.
Alternatif pemecahan masalah seringkali disebut alternatif solusi. Masalah
merupakan sebuah hal yang akan selalu muncul didalam kehidupan sehari-hari,
dimana didalam setiap kemunculannya kita dituntut untuk memiliki sejumlah
solusi atau alternatif dalam menyelesaikannya. Setiap orang tentu saja akan
memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menyelesaikan sebuah masalah dan hal
ini akan sangat bergantung pada pola pikir dan kemampuan seseorang untuk
menganalisa dan memilih sebuah jalan penyelesaian terbaik bagi masalah
tersebut. Dalam hal ini akan sangat membutuhkan kecerdasan membuat alternatif
pemecahan masalah dan ketenangan dalam mengambil keputusan.
Pada dasarnya setiap orang pasti memiliki kemampuan untuk membuat berbagai
alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya, namun tidak serta merta semua
orang mampu memilih dan melakukan pemecahan tersebut dengan baik. Beberapa
orang mungkin akan tetap tenang dan bersikap biasa saja saat menghadapai sebuah
masalah, dimana kemudian orang tersebut bisa emikirkan dan menganalisa
masalahnya dengan cerdas. Namun ada banyak orang yang langsung panik bila
dihadapkan pada sebuah masalah dan orang tersebut justru mengambil jalan pintas
dalam penyelesaian masalah tersebut. Atau bahkan tak jarang seseorang akan
melarikan diri dari permasalahan yang sedang dihadapinya dan tidak melakukan
sebuah usahapun untuk menyelesaikannya.
Membuat Alternatif Soulsi
1. Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih
dahulu sebelum kemudian dilakukan evaluasi.
2. Alternatif solusi harus sesuai dengan nora dan aturan yang berlaku.
3. Identifikasi keuntungan dan kendala atau resiko dari alternatif tersebut.
4. Alternatif solusi harus disetujui oleh seluruh anggota kelompok.[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah merupakan kesenjangan
antara harapan dengan kenyataan. Atau dapat dikatan sebagai suatu kesenjangan
yang terjadi antara kondisi ideal yang didambakan dengan kenyataan yang tengah
dijalani.
Problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam
menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat,
sehingga dapat di ambil kesimpulan yang tepat dan cermat.
Dalam
Problem Solving terdiri dari tiga langkah cara untuk menyelesaikan suatu
permasalahan. Diantaranya sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi Masalah Secara Tepat
b. Menentukan Sumber dan Akar Penyebab dari Masalah
c. Solusi Maslaah Secara Efektif dan Efisien
Membuat
Alternatif Soulsi
1. Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih
dahulu sebelum kemudian dilakukan evaluasi.
2. Alternatif solusi harus sesuai dengan nora dan aturan yang berlaku.
3. Identifikasi keuntungan dan kendala atau resiko dari alternatif tersebut.
4. Alternatif solusi harus disetujui oleh seluruh anggota kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Djamil Abdul, Mengelola Konflik
Membangun Damai, Semarang: Walisongo Mediation Centr, 2015.
http://kuliahetikaprofesi.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-problem-solving.html.http://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengertian-dan-tahapan-pemecahan-masalah.html.
[1] Abdul Djamil, Mengelola
Konflik Membangun Damai, Semarang: Walisongo Mediation Centr, 2015, hlm. 6.
[2] http://kuliahetikaprofesi.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-problem-solving.html. Diakses pada
tanggal 04 Desember 2016 Pukul 12.40 WIB.
[3] http://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengertian-dan-tahapan-pemecahan-masalah.html. Diakses pada
tanggal 04 Desember 2016 Pukul 13.00 WIB.
[4] Ibid.,
[5] http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-alternatif-pemecahan-masalah/. Diakses pada
tanggal 04 Desember 2016 Pukul 11.40 WIB.
0 komentar:
Post a Comment