Makalah
Sejarah Ekonomi Islam Syekh WaliAllah Muhammad bin Abd Wahab,
Jamaludin Al Afghani dan Muhammad Abduh
Disusun Guna
Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sejarah Ekonomi Islam
Dosen Pengampu : Iman Fadhilah, M.Si
Di Susun Oleh:
Farida Sari Haryanti (1405015046)
Meila Roudhotun Ni’mah (1405015113)
Agus Sutrimo (1405015137)
Dimas Pandu Syahrangga (1405015162)
Christa Nova Gilang (1405015181)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah
ekonomi islam dimulai sejak islam lahir dibawah kepemimpinan Rasul Allah Muhammad
SAW, dilanjutkan dengan khulafaur rasyidin dan masa-masa setelah khulafaur
rasyidin. Sudah menjadi pengetahuan kita bahwa ekonomi islam merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat islam itu sendiri.
Konsep
perekonomian islam merupakan konsep yang hadir dari pesan moral yang paling
mendasar dari syariah itu sendiri yang bersumber dari Alqur’an dan hadits.
Dalam kontek ini berarti wacana ekonomi islam masih sangat relevan untuk di
bahas, khususnya bagi masyarakat islam saat ini.
Berdasarkan
pada pemikiran itulah maka makalah ini di susun dengan upaya untuk mengetahui
tokoh-tokoh terdahulu yang telah mencurahkan pemikirannya tentang ekonomi
islam.
B.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana
peranan Syekh WaliAllah dalam sejarah ekonomi islam?
b.
Bagaimana
peranan Muhammad bin Abd Wahab dalam sejarah ekonomi islam?
c.
Bagaimana
peranan Jamaludin Al Afghani dalam sejarah ekonomi islam?
d.
Bagaimana
peranan Muhammad Abduh dalam sejarah ekonomi islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Syekh WaliAllah
Biografi Hidup Syekh WaliAllah
Nama
lengkapnya adalah Qutb al-Din Ahmad bin Abd Rahim bin Wajih al-Din al-Syahid
bin Mu’azam bin Mansyur bin Ahmad bin Qiwam al-Din al-Dihlawi. Dilahirkan pada
Rabu, 21 Februari 1703 M atau 4 Syawal 1114 H di Phulat dan wafat pada tahun 1762
M atau 1176 H. Dijuluki syekh waliAllah karena kesalehan yang ia miliki.
Ayahnya
Syekh Abdul Rahim adalah seorang sufi dan teolog reputasi besar. Dia adalah
ahli penggagas dan guru madrasah rahimiyah di delhi.
Syekh
WaliAllah mendapatkan gelar akademik dan pendidikan rohani daripada ayahnya.
Dia hafal Al-Qur’an dan memperoleh pengetahuan tentang tafsir, hadits,
spiritualisme, mistisme, metafizik, logik, dan ilmu ul-kalam ketika masih di
zaman kanak-kanak. Setelah menguasai pelajaran itu, dia belajar Shahih Bukhari
dan Fiqh Islam. Dia juga belajar ilmu perubatan dan Thibb. Kemudian dia
mengajar di madrasah ayahnya selama 12 tahun. Dia kemudian berangkat ke saudi
pada tahun 1730 untuk pendidikan tinggi. Selama tinggal di saudi, ia
dipengaruhi oleh Syeh Abu Thahir bin Ibrahim, seorang sarjana terkenal pada
waktu itu. Beliau belajar di Madinah selama 14 tahun, dan memperoleh gelar
sanad dalam hadits. Hal ini diyakini bahwa sementara Syekh WaliAllah berada di
saudi, dia diberkati dengan visi Rasulullah SAW. Dia juga merupakan keturunan
ulama besar India Mujaddid Alfi Sani Syekh Ahmad Syirhindi.
Karya-Karya Syekh WaliAllah
Syekh
WaliAllah merupakan seorang penulis produktif dan penulis secara menyeluruh
dalam bidang Fiqh dan Hadits. Diantara karyanya adalah 51 buku tulisannya 23 di
Arab dan 28 dalam Bahasa Parsi. Dan yang paling terkenal adalah kitabnya Al
Hujjatullah Al Balighah fi Asrar Asy Syari’iyah (The Conclusive Argumen
From God).
Dan
kitab-kitab lainnya diantaranya adalah:
1.
Al
Fath al Munir fi Gharib Al Qur’an
2.
Az
Zahrawain
3.
Al
Mushafa
4.
Al
Mashwa
5.
An
Nawaddir min Ahadits Sayyid al Awa’il wa Al Awakhir
6.
Tarajum
Al Bukhari
7.
Syarh
Tarajum Ba’ad Abwab al Bukhari
8.
Al
Arbain Hatsan
9.
Ta’wil
al Hadits
10. Al Budur al Baziqah
11. ‘Aqd al Jayyid fi Akhkam al Ijtihad wa At Taqlit
12. Al Insyaf fi Bayan Ashbab Al Ikhtilaf bain Alfuqoha wa Almujtahidin
13. Ad dur As Samin fi Mubasyarah an Nabi al Amin
14. Al Maktubat
15. Al Khair al Kasir
16. Al Irsyad Illa Muhimmat ‘ilm al Afsad
17. As Sirr al Maktum fi Asbab Tadwin al ‘ulum
18. Al Fauz Al Kabir Fi Ushul Tafsir Al-Lamahat
19. Izalat Al Khafa ‘An Khilafat Al Khulafa Al Anshaf fi Bayyan Asha Al
Ikhtilaf Baina Al Fuqoha wa Al Mujjtahiddin Al Maktub Al Madani
20. Husn al Aqidah
21. Atyab an Nuqom fi Madh Sayyid al Arab wa Al Ajam. Al Muqaddimah as
Saniyyah fi intisar al Firqah as Sunniyah
22. Qaul Al Jamil Fi Bayyan Sawa Al Sabil fi Suluk al Qadariyah, al
Jitsiyyah Wa Naqsabandiyyah. ‘Iqd al jayid Fi ahkam Al Ijtihad Wa al Taqlid. Al
Intibah Fisalasil Auliya Allah Tasawuf ki Haqiqat au Uska Falsafa Tarikh
Syifa al Qulub
23. Diwan as Syi’ir Arabi
Pemikiran Syekh
WaliAllah
Pemikiran ekonomi Syekh WaliAllah dapat
ditemukan dalam karyanya yang terkenal Hujjatullah al-Baligha. Banyak
sekali rasionalitas dari aturan-aturan syariat bagi perilaku manusia dan
pembangunan masyarakat. Menurutnya, manusia secara alamiah adalah mahluk sosial
sehingga harus melakukan kerja sama antara satu orang dengan orang lainnya.
Kerja sama usaha (mudharabah dan musyarakah), kerja sama pengelolaan pertanian,
dan lain lain. Islam melarang kegiatan yang merusak semangat kerjasama ini,
misalnya perjudian dan riba. Kedua kegiatan ini mendasari pada transaksi yang
tidak adil, eksploitatif, mengandung ketidak pastian serta risiko yang tinggi.
Dalam diskusinya tentang sumber daya
produktif , ia menyoroti fakta bahwa hukum islam telah menyatakan beberapa
sumber daya alam yang menjadi milik sosial. Ia mengutuk praktek monopoli dan
pengambilan keuntungan secara berlebihan dalam ekonomi. Ia menjadikan kejujuran
dan keadilan dalam bertransaksi sebagai prasyarat untuk mencapai kemakmuran dan
kemajuan.
Syekh WaliAllah membahas perlunya
pembagian dan spesialisasi kerja, kelemahan dari sistem barter, dan keuntungan
dari penggunaan uang sebagai alat tukar dalam kontek evolusi masyarakat dari
primitif ke negara maju. Menurutnya, kerjasama telah membentuk satu-satunya
dasar hubungan ekonomi yang manusiawi dan islami. Transaksi yang melibatkan
bunga memiliki pengaruh yang merusak. Praktek bunga menciptakan kecenderungan
untuk menyembah uang. Hal ini menyebabkan masyarakat berlomba-lomba dalam
memperoleh kemewahan dan kekayaan.
Poin paling penting dari filsafat
ekonominya adalah bahwa sosial ekonomi memiliki pengaruh yang mendalam terhadap
moralitas sosial. Oleh karena itu, kejujuran moral di butuhkan untuk membentuk
tatanan ekonomi
B.
Muhammad bin Abd Wahab
Biografi Muhammad bin Abd Wahab
Muhammad bin Abd Wahab memiliki nama lengkap Syaikh al Islam
Muhammad Ibn Abd Wahab bin Sulaiman bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid
bin Muhamad bin Almasyarif at Tamimi Al Hanbali an Najed. Dilahirkan di Uyainah
yaitu sebuah desa di Najed, bagian timur dari Negeri Arab Saudi. Ia Dibersarkan
dalam lingkungan kehidupan beragama yang ketat dibawah pengaruh Madzab Hanbali,
yaitumadzab beraliran Salafiyah.
Dari
latar belakang kehidupan Muhammad bin Abd Wahab seperti itu, dapat dipahami
bahwa ternyata ada agris kesamaan latar belakang antara tokoh ini dengan tokoh
pendahulunya., Ibn Taimiyah. Dua-duanya ada dibawah Madzab Hambali. Sekalipun
pada akhirnya kedua tokoh ini mampu melepaskan dirinya dari berbagai
keterikatan formal dari madzab tersebut.
Karya-Karya Muhammad Bin Abd Wahab
1.
Kitab
at Tauhid
2.
Kitab
al Kabair
3.
Mukhtasar
Sirat ar Rasul
4.
Masa’il
al Jahiliyyah
5.
Usul
al Iman
6.
Fada’il
Alqur’an
7.
Fada’il
al Islam
8.
Majmu’al
al Hadits
9.
Mukhtasar
al Insyaf wa asy Syarh Al Kabair
10. Al Usul Ats Tsalatsah
11. Adab Al Masyi ila Ash Salah
12. Lamu’usy Syihab fiy Syarah Muhammad
ibn Abd Wahab wa Madzabih
13. Tafsir al Fatihah
14. Tafsir al Syahadah wa Ma’rifatullah dan at-taudlih ‘An Tauhidil
Akhlaq
Gerakan dan
Pemikiran Muhammad bin Abd Wahab
Gerakan
Muhammad bin Abd Wahab dikenal dengan Gerakan Muwahiddin, yaitu gerakan
yang bertujuan untuk menyucikan dan mengesakan Allah, dengan cara yang mudah
dipahami dan diamalkan persis seperti islam pada masa permulaan sejarahnya.
Ajaran Tauhid yang digalakkan oleh
Muhammad bin Abd Wahab disampaikan secara ketat dan murni. Oleh karena itu,
berbagai macam kemusyrikan dan khurafat yang akan merusak kemurnian tauhid akan
diperanginya dengan tegas. Mereka yang tidak senang menamakan gerakan ini
dengan Gerakan Wahabi. Nama ini identik dengan ejekan atau olok-olok.
Gerakan wahabi disebut sebagai mata
rantai kedua dalam jajaran gerakan pembaharuan islam. Disebut demikian karena
mengaktualisasikan secara kongkret ruh, jiwa dan semangat gerakan kebangkitan
islam yang ditokohi oleh Mujaddid Mujtahid dan Mujahid besar yang muncul di
abad-14 yaitu Taqiyyudin dan Ibn Taimiyah. Menurut Muhammad bin Abd Wahab, yang
dimaksud dengan kembali kepada al-Qur’an dan as Sunnah adalah kembali
menghayati dan mengamalkan secara nyata dan sungguh-sungguh karena perintah
Allah SWT.
Muhammad bin Abd Wahab memulai
gerakannya di Uyainah, Arab Saudi 1740 M. Karena ditentang oleh masyarakat
setempat ia pindah ke Dariyah. Disini dia memperoleh dukungan dari Muhammad bin
Saud, sebagai penguasa di Dariyah.
Tindakan tegas pertama yang dilakukan adalah
menebang pohon kurma yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar. Kemudian
menghancurkan masjid-masjid yang dibangun di sisi kuburan dan meratakan
kuburan-kuburan yang dikeramatkan.
Usaha Muhammad bin Abd Wahab dalam
memurnikan tauhid ditekankan pada hal-hal berikut:
1.
Penyembahan
selain Allah SWT adalah salah satu musyrik, sehingga diperlukan usaha keras
untuk membangun Tauhid.
2.
Orang-orang
yang mencari ampunan Tuhan dengan menganggap keramat orang saleh termasuk dalam
golongan musyrik
3.
Memberikan
ilmu yang tidak didasarkan atas Al-Qur’an dan As-Sunnah termasuk perbuatan
kufur.
4.
Mengingkari
Qadar dalam semua perbuatan dan menafsirkan Al-Qur’an denegan jalan takwil
termasuk kufur dan ilhad
5.
Sumber
syariat islam dalam hal halal dan haram hanya alqur’an dan sunnah rasul.
Perkataan ulama mutakallimin dan fukaha tentang halal dan haram tidak dapat
dijadikan pegangan, selama tidak didasarkan atas sumber pokok islam
6.
Pintu
ijtihad tetap terbuka dan siapapun boleh berijtihad, asalkan sudah memenuhi
syarat dan ketentuan.
C.
Jamaluddin al Afghani
Biografi Jamaluddin al Afghani
Memiliki
nama lengkap Muhammad Jamaluddin al Afghani. Dilahirkan di Asadabad Afghanistan
tahun 1254H / 1838 M. Ayah beliau bernama Sayyid Safdar al Husainiyah yang
nasabnya bertemu dengan Sayyid Ali Al Turmudzi.
Pada
usia delapan tahun, Al Afghani telah memperlihatkan kecerdasan yang luar biasa.
Beliau tekun memperlajari bahasa arab, sejarah, matematikka, filsafat, fiqh dan
ilmu keislaman lain. Dan pada usia 18
tahun ia telah menguasai hampir seluruh cabang ilmu pengetahuan meliputi:
filsafat, hukum, sejarah, kedokteran, astronomi, matematika dan metafisika.
Al-Afghani segera dikenal sebagai profil genius yang penguasaannya terhadap
ilmu pengetahuan bak ensiklopedia.
Gerakan Pembaharuan Jamaluddin al
Afghani
Jamaluddin al Afghani oleh sebagian penulis dijuluki sebagai tokoh
Renaissans Islam abad ke-19. Ia dikenal sebagai Mujaddid (pembaru) dalam dunia
islam, sekaligus sebagai seorang mujahid (pejuang) yang terus menerus
mengorbankan api semangat dan menegakkan kalimatul haq kepada siapapun
termasuk kepada penguasa yang dzalim.
Tujuan
gerakan al-Afghani dengan Pan-Islamenya adalah:
1.
Membangun
dunia islam dibawah satu sistem pemerintahan
2.
Mengusir
penjajah barat atas dunia islam saat itu
Setelah melihat kemunduran umat islam,
ia berusaha mencari sebabnya dan menemukan jalan keluarnya. Beberapa
pemikirannya tentang hal itu adalah sebagai berikut:
1.
Islam
tidak pernah ketinggalan zaman
2.
Kemunduran
umat islam disebabkan oleh umatnya yang meninggalkan ajaran islam yang
sebenarnya
3.
Berdirinya
pemerintahan yang dipimpin oleh sultan-sultan
4.
Lemahnya
persaudaraan antara sesama umat islam
5.
Tentang
dunia barat, al Afghani berpendapat;
a.
Sekalipun
mereka berlainan keturunan dan kebangsaan, namun mereka bersatu dalam menghadapi
dunia umat islam
b.
Penjajahan
barat merupakan kelanjutan Perang Salib
c.
Mereka
sengaja menghalang-halangi kebangkitan umat islam. Apa yang mereka sebut dengan
nasionalisme dan patriotisme menjadi fanatisme, ekstremitas, dan sauvinisme,
jika yang menerapkannya umat islam.
d.
Oleh
sebab itu tidak ada jalan bagi umat islam, kecuali bersatu melawan penjajahan
barat (kaum nasrani) tersebut.
6.
Dalam
upaya membangun ilmu pengetahuan dan peradaban, dan kebudayaan islam Jamaluddin
al Afghani menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang telah dicapai
oleh negara-negara barat.
D.
Muhammad Abduh
Biogarafi Muhammad Abduh
Muhammad abduh lahir di desa provinsi Gharbiyah 1265 H. Ayahnya
bernama Abduh Ibn Hasan Khairullah dan Ibunya bernama Junainah. Memiliki silsilah
keluarga Umar bin Khatab. Muhammad Abduh hidup dalam lingkungan petani yang
sederhana, taat dan cinta ilmu pengetahuan. Orangtuanya bersal dari kota
Mahallat Nashr. Situasi politik yang menyebabkan orangtuanya menyingkir ke desa
kelahirannya dan kembali ke Mahallat Nashr setelah situasi politik mengizinkan.
Muhammad
Abduh adalah seorang yang kritis. Ia berpendapat lebih baik tidak belajar
daripada menghabiskan waktu untuk menghafal istilah nahu dan fikhi yang sama
seklai tidak di pahaminya. Pendapat yang demikian terbukti dengan kembalinnya
ke Mahallat Nashr hidup sebagai petani dan kekmudian dikawinkan dalam usia 16
tahun. Empat puluh hari setelah perkawinannya ia diperintahkan oleh
orangtuannya ke Thanta. Ditengah perjalanan menuju Thanta, ia berubah pikiran
menuju desa Kanisah Urin, tempat kerabat keluarganya.
Muhammad
Abduh wafart pada tanggal 11 Juli 1905 di Alexandria. Setelah banyak melakukan
modernisme dalam islam dan juga banyak mewarisi peninggalan berharga bagi
generasi selanjutnya.
Pemikiran Muhammad Abduh
1.
Tentang
Kekayaan
Kekayaan yang tidak
dilandasi dengan iman benar-benar telah membawa ppemiliknya hanyut dalam
kesenangan dan mengabaikan orang lain yang seharusnya di santuni. Sikap seperti
ini tidak hanya menimpa orang kafir, tetapi juga menimpa orang yang beragama
seperti yang disebut dalam surah al-Maun. Menurut Muhammad Abduh penumpukan
harta kekayaan dan pengabaian hak pihak yang seharusnya di santuni dan dinilai
oleh Tuhan sebagai pendustaan agama justru dilakukan oleh orang yang beragama
samawi seperti Yahudi dan Nasrani.
2.
Tentang
Uang
Uang dinilai
memiliki dua fungsi pokok. Sebagai standart harga barang dan memudahkan orang
mengadakan penukaran barang-barang. Ia mengutip pandangan al Ghazali bahwa
terciptanya uang merupakan karunia Tuhan yang amat besar manfaatnya.
3.
Tentang
Bank
Muhammad Abduh
melihat bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi menonjolnya adalah tempat
penyimpanan uang orang kaya. Fungsi itu dianggap menghambat sirkulasi dan
kelancaran arus dagang. Bila uang yang seharusnya mempermudah kelancaran lalu
lintas perdagangan itu menjadi usaha untuk di simpan. Ini berarti pertanda akan
tercabutnya kemakmuran orang bayak. Karena harta mereka akan terkuras oleh
orang-orang kaya yang pekerjaan mereka hanya menumpuk harta di tempat-tempat
penyimpanan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Syekh WaliAllah
Nama lengkapnya adalah Qutb al-Din Ahmad bin Abd Rahim bin Wajih
al-Din al-Syahid bin Mu’azam bin Mansyur bin Ahmad bin Qiwam al-Din al-Dihlawi.
Dilahirkan pada Rabu, 21 Februari 1703 M atau 4 Syawal 1114 H di Phulat dan
wafat pada tahun 1762 M atau 1176 H. Dijuluki syekh waliAllah karena kesalehan
yang ia miliki.
Muhammad bin Abd Wahab
Muhammad bin Abd Wahab memiliki nama lengkap Syaikh al Islam
Muhammad Ibn Abd Wahab bin Sulaiman bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid
bin Muhamad bin Almasyarif at Tamimi Al Hanbali an Najed. Dilahirkan di Uyainah
yaitu sebuah desa di Najed, bagian timur dari Negeri Arab Saudi. Ia Dibersarkan
dalam lingkungan kehidupan beragama yang ketat dibawah pengaruh Madzab Hanbali,
yaitumadzab beraliran Salafiyah.
Jamaluddin al Afghani
Memiliki nama lengkap Muhammad Jamaluddin al Afghani. Dilahirkan di
Asadabad Afghanistan tahun 1254H / 1838 M. Ayah beliau bernama Sayyid Safdar al
Husainiyah yang nasabnya bertemu dengan Sayyid Ali Al Turmudzi.
Muhammad Abduh
Muhammad abduh lahir di desa provinsi Gharbiyah 1265 H. Ayahnya
bernama Abduh Ibn Hasan Khairullah dan Ibunya bernama Junainah. Memiliki
silsilah keluarga Umar bin Khatab. Muhammad Abduh hidup dalam lingkungan petani
yang sederhana, taat dan cinta ilmu pengetahuan.
Daftar Pustaka
Sharia Economist Organization FAI UMJ Pemikiran Ekonomi Islam dan Barat
dan Perspektif Sejarah.
Wikipedia Bahasa Indonesia
Nur Hadi, 2012. Ayo Mengkaji Sejarah Kebudayaan Islam.Erlangga.
0 komentar:
Post a Comment